dan saya hanya ingin menyentuh keyboard

well,
this issue keep stayin on my mind.
so this is a way to let it go.

i live in a center of a country,
full of big buildings,
full of live,
full of entertainment,

has a various lifestyle.
has evrything.
named it, then u'll find it.
many kind of people flyn around,

like i said, EVRYTHING IS HERE.
like i wrote before.
JUST named it, its already there, just look a little bit harder.

still, i feel sick,
still, im bored.
and waiting for the days to get outta here..

any of u feel the same???

untuk kepuasan saja

hanya sekedar bridging
untuk memuaskan batin.
memanjakan kata.

saat tersentak, ini bukan dongeng
bukan merupakan cerita akan aman pada bagian akhir.
sebagai peran utama, ikut berperang penuh.
mengandai kapan akan berakhir. mati.
kesalahan sebagai pembelajaran,
pilihan sebagai aktifitas sehari-hari.
tidak ada peri pelindung untuk menyelamatkan,
tidak selalu beruntung.

terjang semua angin,
ikut porak poranda.
bagaimana bertahan.
taktik dan strategi.

berakhir dan memulai lagi yang baru,
selalu begitu.
dan bahagialah bagi mereka yang masih bisa bermimpi,
dalam himpitan batu.
bersikeras agar tidak menyerah.
terka semua nada yang mengalun,
kadang berakhir tragis,

hanya sedang berpikir,
bagaimana bertahan disini tanpa terkikis.

apa yang terjadi apabila saya bukan seorang siapa,
apa yang dilalui, membuat saya bukan lagi seorang saya.

lebih dalam lagi, siapa saya sekarang.
mengerikan apabila mengandai, siapa saya esok hari.

isnt it true?

MORNIN'.
a little notes before i go to the dentist.

Kemarin, study tour berlangsung menyenangkan.
Bus ac besar menunggu di seberang fisip,
sejak pagi terlihat sudah.
Didalam terjadi permain seru, gemuruh tawa dan banjir bahagia.
Ini terhitung refreshing bagi kami, "berasa kepuncak" kata si jangkung.
ya.. waalau hanya'sebagian'yang bermain, tapi lagi-lagi ..
sudah terlalu banyak jika dikhawatirkan--
dari depan, ada yang membaca, tertidur, diskusi dan.... makan.
Macet,
sudah menyerbu dari daerah Lenteng.
yaaa... perjalanan ke Sudirman, tidak macet melulu..tapi padat merayap.
satu setengah jam kurang lebih, kami dan bus berenang dijalan padat asap.
Sampai ditempat tujuan matahari sudah 200 derajat diatas kepala.

2 jam habis dijamu oleh kue kecil dan permen,
simpul tawa masih tersisa,
sore hari : tujuan depok(lagi)
mungkin karena CAPEK ketawa, sebagian manusia didalam bus, tidur.

sulap.
tersadarnya sudah ada didepan FISIP(lagi)
dan ternyata makan waktu 2 jam kurang.
lemas memang, tapi satu per satunya dapat simpul tawa untuk dibawa pulang.
iya, istilahnya hari kemarin menyenangkan.

sayang, baru saya sadari,
bus itu kemarin melaju "ugal-ugalan"
tak peduli penumpang, tau kenapa??
ini memang baru hanya dugaan, dan permainan pikiran,
namun modus yang kuat.
begini,
Pak supir datang ke fisip jam 12 siang,
mungkin dari rumahnya kepangkalan jam 8 pagi, naik angkutan.
dari pangkalan jam 10, menyetir bus ke FISIP.
Siang hari ia bertarung dengan monster macat, kami tergelak terbahak dibelakang.
Asyik dengan wacana masing-masing, dan lelucon yang kami buat.
pak supir, sendiri.
Kami habiskan 2 jam dijamu makan"an kecil,
pak supir: entah dia lakukan apa.
sore hari ketika badan lemas, ia kembali bertarung dengan padatnya jalanan.
dibelakang kami mendengkur keras, yang mungkin buat iri.
Sesampainya di FISIP, kami buka mata lalu turun.
Pak supir: membereskan sisa makanan yang telah kami tinggalkan di bus.

Ya, kami senang dalam bus ac itu, tertidur nyaman di bus ac itu.
bus itu menggiring kita, didalamnya kita berbahagia,
tapi ketika meninggalkannya, kita yang berekreasi dan telah diangkutnya,
LUPA.
bahwa ada supir yang menjalankan bus itu.
LUPA menyapa.
LUPA berterimakasih.

jadi, kira-kira sekarang kalian mengerti knp bus besar ac, juga ugal-ugalan.

at least, i should say
Im sorry for forgetting you, bus driver.

Isi tas ini,

Isi tas bawaan. jinjing maupun selempang, bertambah waktu bertambah bebannya.
Pundak semakin pegal, ngilu rasanya.
bertambah malas menjinjingnya, tapi bukan keluhan yang ingin ditulis.
hanya alasan, dari analisa cilik.

Isi tas itu makin banyak isinya, karena kebutuhan sekunder beralih jadi primer.

Ajaib, beredar flu yang bikin mati, ditularkan manusia ke manusia lain, untuk itu tambah satu barang, 'hand sanitizer'.
Siang terik tembus kulit, malam gelap hujan dahsyat, untuk itu jaket siap sedia.
Cuaca memanas gersang dan lembab, buat nyamuk senang berkelana, untuk itu obat gatal terbawa juga.
Matahari beranak pinak, memanggang kami disini, untuk itu kulit butuh pelembab setiap detiknya, satu lagi bawaannya.
Hutan ditebangi, merugikan manusia, tak lagi memakai tisu, maka lap handuk kecil menggantikan perannya.
tulang, ngilunya makin terasa, obat gosok pereda pegal linu pun masuk didalamnya.

tas ini bertambah berat seiringan, barang yang baru dipikulnya.
pundak ini merenggang, tapi masih sanggup menjinjingnya.

tapi seberapa berat yang akan dipikul pundak 10 tahun kedepan?
apakah pundak tidak akan berteriak?

berlangsung kemarin dan sekarang

Kemarin,pelindung diatas memuda berwarna.
satu kubus sumpek oleh lelah dan kemerosotan stamina;
terkadang . . mental.
Si ibu, tewas lebih awal. untuk terbangun lagi.
Si ayu, menyusul dengan senggang 2 sampai 3 jam.
Si asbun, mengejar, pingsan habis daya
Si enggeh, ,masih menemani si bungsu, namun perlahan ia mematikan diri.
dan bungsu terkikis hingga tiga perempatnya punah, hampir punah.
matahari berkerja sudah 150 derajat di atas kepala,
5 buruh tugas itu terpejam total.

Sekarang.
belum ada, masih sunyi.
belum ada dendangan dari rumah ibadah bulan bintang itu.
selesai target si bungsu sudah.
mundur dari kesepakatan kerja yang lain.
perkiraannya hingga jumat nanti. Jumat jadi hari target.
masih sama,
di kubus itu tersisa dua.
yang sudah sibuk dengan kegiatannya, dan keduanya sudah jadi satu.
kali ini yang mati lebih dulu,
Si enggeh yang tersayangi oleh semua.
ditemani oleh Si ayu berperilaku kemayu.
diselangi 60 hitungan mundur,
Si ibu pamit ikut mati.
dan
didunia maya,
Si bungsu, Si asbun bercengkrama dengan 2 pemuda jenaka.

kami mengidolakan istirahat.
kami mengelukan tidur.

kami bersahabat dengan lelah.
tapi mata mebuka lebar.

terbiasa..

high context communication

things that has been postponed

this sentences, come from sleepless, restless body.
its absurd.
because i just wanted to say

GOOD MORNING

and
HAVE ONE A QUICK GOOD SLEEP

this is,
my way to say 'hi' in my first post.

nicetoknowyou